Me and My Earth

Me and My Earth...
apakah itu sebuah rahasia???
tentu..
apakah aku boleh mengetahuinya???
bagaimana bisa kau ingin mengetahuinya/
apa rencanamu untuk menggalinya???
rencanaku??? aku ingin mencoba dan mencari tahu itulah rencanaku...
sekarag bolehkah aku mengetahui rahasia itu???
belum...
kenapa??
karena tak ada alasan bagiku untuk mengizinkannya
kenapa tidak,???
yakinkan aku sebelum aku mengizinkannya
aku hanya ingin mempelajarinya, keingintahuanku terlalu besar..
aku ingin belajar dan belajar......

Minggu, 23 Mei 2010

The Dreams

bukankah dia itu tampan, membuat terpesona? sebuah suara terdengar raib menggodaku. ya....benar sikap sok tampannya itulah yang tak wajar membuatku muak, dia pikir akulah yang tak pantas dicintai disesabkan parasku yang tak jelita, dia beanr-benar tak tahu menegnai diriku, jika ku mau kudapat mencari orang lain bukan malah mempersusah diri dengan terus memikirkannya tetapi ini takkan lama, tidak setelah aku paham tanpa sayap yang dicurinyapun aku dapat terbang kemanapun aku mau....aku memang tak merasakan cinta sebagaimana orang lain merasakannya sehingga dengan yakin dan peduli ia mau bersusah payah mengggapainya, sedang aku "satu hal yang sering aku sebut cinta" betapa memalukannya perasaan ini, cuma ini, belum tentu itu cukup untuk aku melakukan hal sama sebagaimana orang lain melakukannya. ach...perlahan aku sadar jika ada yang lebih aku lakukan sebaiknyalah mendapat perhatianku ketimbang mempersulit diri dengan keadaan seperti ini, tanpa merusak pagar yang aku dirikan dengan kokoh dulu. sebuah janji kecil yang mengaung diantara kesibukan remaja masa kini, melegakan hati tenpa harus merasa bersalah ataupun terluka "memarut kelapa dihari baraleknya. ini konyol, memang, ku akui ini memang benar, tetapi cukuplah melakukan sesuatu untuk seseorang yang namanya terlalu mendominasiku, tentang dua hal yang juga kuyakini kebenarannya. pertama kebosanan orang mendengar cerita piluku tentangnya. kedua daya tarik ceritaku yag bagai magnet membuat orang mampu memanfaatkannya sebaik mungkin, keduanya turut menjadi bukti nyata kekuranganku dalam bergaul, aku kalah. kalah dalam berteman, kalah dalam mencinta. sebuah kompilasi keren yang menunjukkan kekonyolan yang nyata. tanpa perlu diremehkan, apapun yang terjadi, asal pikiran tetap terjaga........cai yooooo.

malam semakin pekat keheningan bertaburan diseantero jagad, aku terengah mendapati diriku berjalan-jalan menyusuri lorong demi lorong, menembus kegelapan malam. aku yakin aku sedang bermimpi, bagaimana bisa disaat setenang ini ini aku dapat keluar tanpa larangan dari orang tua. aku berjalan begitu jauh, menjauhi perumahan mengitari pepohonan yang tampak semin melebar. langkahku semakin jelas ketika disana tepat diujung itu, sesosok cahaya menyerupai cahaya seperti hendak menungguku, kufikirkan apa itu bayangan yang terbawa kabut hutan, kudekati ia, aku tertegun melihat sisi wajahnya yang sama kukenal jelas, di tersenyum pahit melihatku terkejut dengan kehadirannya. aku coba bersuara, berharap mendapatkan sesuatu yang lebih baik ketimbang memandangi wajahnya yang sok peduli. dia tersenyum kembali menjawab pertanyaan yang belum sempat terlontar olehku, diapun berujar "kau tahu aku telah lama menunggumu" aku terdiam berharap ia berbohong, tak mungkin rasanya aku jatuh pingsan disaat begini, linglung mendengar kata-katanya yang semakin sok peduli. "kenapa" (tanyaku) senyumnya tak dapat lepas, pekat memandangi mataku, aku tak mau lengah kubalas tatapannya segarang mungkin dengan raut bertanya-tanya. akhirnyapun dia melunak " saat itu kau seperti orang sinting mengatakan isi hatimu, hampir aku dibuat tereglak olehmu" sebegitu tidak berartikah kata-kataku baginya? " yeah.." ucapku tak berminat membalasnya, saat itu aku memang sinting tepatnya dibuat mabuk oleh sakit kepala yang menderaku akhir-akhir ini. aku pusing bagaimana mengatasinya. biasanya jika hal itu terjadi, aku akan lebih tak terkendali, sering tak karuan dalam berbicara seperti biasa, kau tahu itu kan? padahal tanpa aku beri tahu isi hatiku kaupun tlah tahu dari bidadarimu yang terluka itu. (gumamku dlam hati). " aku harap kaku tak tersinggung dengan kata-kataku atau malah besar kepala" ucapku tegas. "jika itu benar kenapa aku harus tersinggung" "yeah, aku benar soal kau pintar mengejek" " och, baiklah..lagi pula itu sama sekali tk penting bagiku" "ya..ku tahu" timpalku melunak. "jika memang tak penting kenapa harus bertanya" sadarku. 'aku merasa ada sesuatu yang harus diperbaiki" "hah...sejak kapan kau punya kepedulian begitu, biasanya kau seperti pengecut yang terpana setelah ditembak, lalu tanpa berkata apa-apa kau meringis." " jangan menghinaku begitu" wajahnya mengeras menahan jengkel "well, aku berlebihan..." " kau membuatku bingung" "kutahu itu, bahkan lebih baik darimu" "sudahlah ku tak ingin bertengkar" "sepertinya aku setuju" selalu saja ada alasan tuk bertengkar denganmu"- ucapku berharap ada celah untuk mengetahui maksud kedatangannya. " apa aku amsih punya cukup waktu untuk berbicara?" tanyanya. bicaralah selama kau belum ingin pergi. "apa jawabanku atas say lv darimu itu penting?"............"aku muak karena ia terlalu pintar mengulur-ngulur waktu. kejelasan hanya orang bodoh yang tak mau memperjelas keadaan, dipendam sendiri, dia pikir dengan begitu keadaan menjadi lebih baik....???? " apa menurutmu aku perlu tahu?, jika ternyata kau menolakku dan aku telah tahu sebelum aku putuskan untuk mengatakannya padamu, och baiklah aku tak mau berbasa-basi, katakanlah...??? pintaku. bersambung...!!!!!!!!!!!!!
!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar